Jumat, 25 Januari 2013

Keagungan – bersedekah !


Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Ketika  Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya :
 "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"
Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita  faham bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluh-lantahkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).


Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi?"
Allah yang Maha Suci menjawab, "Ada, yaitu api."
Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih sete­lah dibakar bara api.
Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api?"
Allah yang Maha Agung menjawab, "Ada, yaitu air"
Api membara sedahsyat apa pun, niscaya akan padam jika di­siram oleh air.
"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikat.
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, "Ada, yaitu angin."
Air di samudra luas akan serta-merta terangkat, bergulung- gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dah­syat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat.
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatan-Nya menjawab, ’Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang.

“Dari Abu Hurairoh r.a., seseorang bertanya kepada Rasulullah saw :
 “Ya Rasulullah, sedekah jenis apakah yang paling besar pahalanya?”
Rasulullah saw. menjawab
“Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, masih menginginkan harta, ada ketakutan menjadi miskin, berangan-angan kaya raya. Dan janganlah menunda-nunda hingga ajalmu hampir tiba, maka barulah kamu mengatakan, ‘Harta ini untuk si fulan (masjid), harta yang ini untuk si fulan (madrasah). Padahal sesungguhnya harta itu sudah menjadi milik si fulan (ahli waris)” (HR Muttafaq ‘alaih)

Salah satu diantara 7 manusia yang dilindungi panas di hari Kiamat ialah “Orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi (disedekahkah) oleh tangan kanannya”. 
Rasulullah s.a.w. bersabda :
“Sedekah akan menutup tujuh puluh pintu keburukan“ (HR.Thabrani ). Dalam hadis yang lain,  
Rasulullah s.a.w bersabda, :
“Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, yang paling ringan diantara bencana itu adalah penyakit kusta dan sopak“  (HR.Thabrani ).


إِنَّمَا الدُّنْيَا لأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ
“Dunia telah diberikan pada empat orang: Pertama, orang yang diberikan rizki dan ilmu oleh Allah, kemudian ia bertakwa dengan harta tadi kepada-Nya, menjalin hubungan dengan kerabat, dan tahu kewajiban yang harus ditunaikan pada Allah. Inilah sebaik-baik posisi…” (HR. at-Tirmidzi, no. 2325).
مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ
“Barangsiapa menafkahkan harta di jalan Allah akan ditulis baginya pahala 700 kali lipat.” (HR. at-Tirmidzi, no. 1625) 

Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada satu hari pun yang seorang hamba berada di dalamnya kecuali pada pagi harinya turun dua malaikat, salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang bersedekah pemberian yang lainnya.’ Sedangkan yang satunya lagi mengatakan, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang tidak bersedekah kehancuran apa yang dimilikinya.” (Muttafaqun’ alaih)

Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

Allah Ta’ala berfirman, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. {Qs. Al Lail (92) : 5-8}

Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!


Sumber :
http://www.saaid.net/Minute/mm30.htm